Kisah Inspiratif Farhan Nugraha Berhasil Masuk ITB

Dibesarkan oleh ibunya yang seorang pensiunan guru SD dengan penghasilan terbatas, Farhan Nugraha tumbuh menjadi sosok yang tak pernah gentar

Kisah Inspiratif Farhan Nugraha Berhasil Masuk ITB (Dok. BSI)

BEASISWAKAMPUS.COM | Dibesarkan oleh ibunya yang seorang pensiunan guru SD dengan penghasilan terbatas, Farhan Nugraha tumbuh menjadi sosok yang tak pernah gentar. Meski hidup dengan keterbatasan, impian untuk kuliah di ITB tetap ia genggam erat, mendorongnya untuk terus melangkah maju tanpa rasa malu ataupun takut.

Sejak usia 4 tahun, Farhan kecil telah belajar arti kehilangan yang mendalam karena ditinggal sang ayah yang dipanggil oleh Sang Maha Kuasa. Ayahnya wafat ketika sedang merenovasi rumah mereka yang sudah tak layak huni. 

Farhan kecil harus tumbuh tanpa figure seorang ayah. Keadaan tersebut yang membuatnya pernah tak lulus TK. Saat di bangku Sekolah Dasar, Farhan bukanlah anak yang berprestasi, bahkan ia tak memiliki semangat untuk melanjutkan sekolah.

Hingga di suatu titik, Farhan tersadar melihat perjuangan sang Ibu yang kian hari semakin menua dan mulai sering sakit-sakitan akibat kelelahan bekerja demi memastikan anak-anaknya mendapat pendidikan yang layak. 

Perjuangan sang ibu tanpa kenal lelah itu membuat hati Farhan tersentuh dan membangkitkan tekadnya untuk berubah. Saat SMA, Farhan mulai gemar belajar dan aktif di berbagai kegiatan baik di dalam maupun di luar sekolah. Ia bercita-cita agar kelak bisa berkuliah di ITB, kampus impiannya. 

Meski diterpa berbagai rintangan, Farhan tak pernah berhenti melangkah. Ia terus melangkah maju ke depan demi mewujudkan impiannya agar bisa berkuliah di ITB.

Maksimalkan Potensi, Raih Prestasi

Sejak di SMA, Farhan mulai tertarik pada mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia. Ketertarikannya ini mendorongnya untuk aktif mengikuti berbagai perlombaan. Pada tahun 2024, Farhan berhasil meraih dua medali emas di bidang Matematika dan Fisika dalam ajang Olimpiade Sains Nasional – Awal Tahun (OSN-AT) 2024.

Tak hanya berprestasi di bidang sains, Farhan juga menunjukkan kemampuannya di bidang ilmu agama. Pada tahun 2023, ia berhasil meraih juara kedua dalam lomba Debat Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Kota Cirebon.

Selain itu, Farhan juga aktif menjadi sukarelawan dalam membantu teman-temannya di sekolah maupun di luar sekolah yang sedang mempersiapkan ujian UTBK. Dengan penuh semangat, ia mengajar tanpa pamrih. Melalui wasilah amal baik tersebut, Farhan mendapatkan keberkahan, ia berhasil diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung.

Namun, perjalanan Farhan belumlah mudah. Ketika tiba saatnya untuk melanjutkan pendidikan, ia menghadapi tantangan baru. Mengetahui bahwa kampusnya menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp12,5 juta untuk seluruh mahasiswa baru tahun 2024, Farhan pun kebingungan harus mendapatkan dana dari mana untuk membayar UKT yang tak murah itu. 

Pertolongan Allah Itu Nyata

Di tengah perjalanan hidup yang penuh ujian dan tantangan, Farhan selalu berpegang teguh pada salah satu ayat Al-Qur’an, yaitu Surah Al-Insyirah ayat 5, yang artinya: “Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.”

Farhan meyakini bahwa pertolongan Allah selalu nyata bagi setiap hamba-Nya. Pertolongan Allah itu datang melalui BSI Scholarship dari BSI Maslahat di saat Farhan tengah kebingungan mencari dana untuk membayar UKT kuliah.

Dukungan dari BSI Scholarship tidak hanya memberikan bantuan secara finansial, tetapi juga membuka jalan baru, memberi harapan dan semangat baru bagi Farhan untuk terus maju. Melalui BSI Scholarship, perspektif Farhan pun berubah, mendorongnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Perjuangan Farhan masih lah panjang, melalui program BSI Scholarship masih banyak cita dan kemaslahatan yang akan ia wujudkan kedepan. []

Share This Article
Exit mobile version