INFO BEASISWA | Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersinergi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka peluang Beasiswa Riset Baznas 2024. Sebanyak 150 kuota beasiswa disiapkan untuk program S1 hingga S3 dan riset.
“Jadi, ada 150 beasiswa riset yang kami berikan, dengan masing-masing 50 beasiswa untuk S-1, S-2, dan sisanya untuk S-3 dan riset umum,” ungkap Noor Achmad Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, (29/8).
Noor menambahkan, jumlah bantuan yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp5 juta hingga Rp30 juta, tergantung pada bidang risetnya. Meskipun dana ini masih sangat terbatas, namun memiliki dampak yang sangat besar.
Program Beasiswa Riset BAZNAS ini bertujuan mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya para mustahiq. Noor berharap BAZNAS dapat menemukan dan mendukung mahasiswa-mahasiswa berbakat yang memiliki semangat besar untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat.
“Kami berharap suatu saat ada penerima beasiswa ini yang bisa meraih penghargaan Nobel. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk masa depan Indonesia,” kata Noor.
Dia juga berharap Program Beasiswa Riset BAZNAS dapat lebih banyak memberdayakan masyarakat miskin di Indonesia. Sekaligus, mendorong inovasi dan riset yang dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan mustahiq
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, menyampaikan pentingnya sinergi antara BAZNAS dan BRIN dalam mengelola dan mengembangkan talenta riset nasional, terutama bagi generasi muda Indonesia.
“Karena ini program beasiswa riset, jadi sangat berkaitan dengan kami di BRIN. BRIN adalah penanggung jawab program manajemen talenta nasional untuk riset dan inovasi, yang mencakup ekosistem riset inovasi secara nasional, termasuk di perguruan tinggi,” papar Handoko.
Dia mengatakan program manajemen talenta nasional yang dikembangkan oleh pemerintah memiliki tiga fokus utama, yaitu olahraga yang dikelola oleh Kemenpora, seni budaya di bawah Kemendikbud, dan riset serta inovasi yang menjadi tanggung jawab BRIN.
Sejak awal 2022, BRIN telah mengembangkan berbagai skema untuk mendukung mahasiswa, terutama mereka yang berada dalam tahap tugas akhir hingga pascadoktoral.
“Kami di BRIN telah menyiapkan skema yang memungkinkan mahasiswa dari S-1 tugas akhir langsung melanjutkan ke S-2, S-3, bahkan pascadoktoral tanpa jeda. Ini penting untuk mendorong talenta muda kita yang memiliki ide-ide bagus dan semangat tinggi,” jelasnya.[]
Handoko juga menekankan pentingnya mendorong anak-anak muda berbakat untuk mencapai potensi penuh mereka. “Talenta inilah yang akan membawa kemajuan bagi negara kita. Kami berharap mereka yang telah didorong oleh program ini, baik sebagai periset, akademisi, atau pelaku industri, akan menjadi penggerak perubahan yang mengangkat mustahiq menjadi muzaqi di masa depan,” kata dia.
Handoko juga mengajak BAZNAS bekerja sama lebih erat dengan BRIN, khususnya melalui Deputi SDM Iptek BRIN, yang memiliki berbagai skema dukungan studi. Setiap tahun, BRIN mendukung hampir 1.000 mahasiswa dari S-1 hingga S-3.
“Ini akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendampingan yang sudah berjalan. Kami bisa menyasar anak-anak yang memiliki kapasitas namun kurang berkesempatan, agar mereka dapat menjadi muzaqi masa depan yang berkontribusi untuk bangsa,” ujarnya.[]