BEASISWA KAMPUS | Pemerintah Prancis telah mengumumkan penawaran sejumlah beasiswa bagi pelajar Indonesia, termasuk bagi mereka di Aceh. Pernyataan ini disampaikan oleh Atase Kerjasama Universitas dan Pendidikan Kedutaan Besar Prancis, Antoine Bricout, dalam kunjungannya ke Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry pada Rabu, 4 September 2024 lalu.
Dalam delegasi tersebut, Antoine Bricout didampingi oleh Nur Hidayah, Penanggung Jawab Campus France Medan, serta Pogy Kurniawan, Direktur Alliance Francaise Medan. Mereka disambut hangat oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman beserta timnya.
Antoine Bricout mengungkapkan bahwa Prancis memiliki berbagai peluang beasiswa yang dapat dimanfaatkan oleh calon mahasiswa dari Indonesia. Saat ini, fokus mereka adalah memperluas kerjasama dengan daerah-daerah di luar Pulau Jawa.
Ia juga menekankan bahwa peran atase pendidikan adalah untuk membangun jembatan antara institusi pendidikan tinggi di Prancis dan Indonesia. Menurutnya, meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan, kerjasama yang telah ada masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sementara banyak universitas di wilayah lain di Indonesia yang juga memiliki kapasitas dan potensi yang signifikan.
“Kami ingin mendorong kerjasama yang lebih luas dan konkret, dengan menjalin hubungan langsung antar-akademisi. Kami ingin mendukung program-program, publikasi, dan penelitian yang dilakukan oleh kampus di Indonesia agar bisa kita kembangkan bersama,” tambahnya dilansir aceh.tribunnews.com.
Bricout juga mengatakan bahwa ada banyak peluang beasiswa, termasuk dari program LPDP, untuk mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3 di Prancis.
Sementara Prof Mujiburrahman menyatakan, UIN Ar-Raniry berkomitmen untuk terus mengembangkan diri menuju status universitas kelas dunia atau World Class University (WCU). Setelah memperoleh akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) pada 2023, universitas ini bertekad memperluas kerjasama internasional.
“Kami telah menjalin berbagai kerjasama dengan universitas di luar negeri dan mengirimkan mahasiswa untuk Kuliah Pengabdian Masyarakat ke berbagai negara,” ujar Mujiburrahman.
Ia berharap, kunjungan dari perwakilan Prancis ini bisa membuka peluang kolaborasi antara UIN Ar-Raniry dan institusi pendidikan di Prancis, terutama dalam penelitian bersama dan program dosen tamu. “Kami ingin mengembangkan kerjasama dalam bidang sains dan teknologi, terutama setelah adanya MoU Helsinki yang membuka peluang bagi Aceh untuk menjalin kerjasama internasional,” katanya.
Mujiburrahman juga mengungkapkan keinginannya untuk memperkuat kembali kerja sama dengan Institut National des Sciences Appliquees (INSA) Prancis, yang pernah terjalin pada 2017. “Bidang teknik perminyakan dan bisnis digital menjadi fokus utama yang ingin kami kembangkan,” ujarnya.[]