BEASISWA KAMPUS | Ginting Baharudin Putra, mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani (Penjas) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), kembali mengukir prestasi yang membanggakan bagi kampusnya dengan meraih medali di ajang prestisius PON XXI 2024 pada cabang olahraga Pencak Silat, khususnya di Kelas D Putra.
Sebelumnya, pada bulan Juli, Ginting juga berhasil membawa pulang medali perak di Kelas D Putra dalam kompetisi Pencak Silat yang diselenggarakan pada ASEAN University Games 2024 di Malang.
“Alhamdulillah kemarin berhasil meraih medali emas, itu sebenarnya cukup menegangkan, karena pertandingan PON ini menentukan masa depan dalam berkarir di pencak silat,” ujar Ginting seperti dilansir rri.co.id, Senin, (23/9/2024).
Mahasiswa UMS tersebut menjelaskan bahwa persiapan yang dilakukan telah direncanakan dengan sangat baik. Sebelum ini, ia mengikuti program pelatihan selama dua tahun di Semarang, di mana ia berkesempatan untuk bertemu dan belajar dari pelatih-pelatih ternama yang memiliki pengalaman di PON sebelumnya serta mereka yang juga telah meraih sukses di PON dan SEA Games.
“Selain itu, kalau saya pribadi juga persiapannya paling memetakan siapa lawan dan bagaimana pola permainannya, gimana tekniknya, nantinya saya juga belajar cara mengantisipasi yang baik dan benar,” tegasnya.
Mahasiswa peraih Beasiswa Prestasi UMS itu memiliki pengalaman menarik di PON XXI yakni ketika bertemu dengan atlet berpengalaman di SEA Games. Selain itu hal tidak terlupakan juga pada tahun ini bisa mendapat podium tertinggi pada ajang PON Tahun 2024 ini.
“Saya berharap ini baru awal, karena masih ada kejuaraan yang levelnya internasional di depan. Semoga bisa terus berkarir dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional dan semoga bisa masuk timnas biar bisa mewakili SEA Games kejuaraan dunia,” tambahnya.
Kaprodi Pendidikan Jasmani, Nur Subekti., S.Pd., M.Or., mengungkapkan bahwa Ginting itu termasuk atlet kuda hitam atau bahasanya itu atlet yang tidak diprioritaskan, dan yang dikalahkan di final itu bukan main-main lawannya. Jadi lawannya itu atlet juara SEA Games 2023.
“Tapi saya cukup puas dengan hasil kali ini dan ini memang perjuangan Ginting ini memang luar biasa, karena dari awal meniti karir mulai dari pekan olahraga mahasiswa sampai ke ASEAN University Games,” ujar Kaprodi Penjas UMS itu.
Menurutnya, PON ini bisa maksimal di puncaknya. Ginting juga mempunyai satu jurus andalan yang susah diantisipasi oleh lawannya yaitu sabit kirinya atau tendangan kiri.
“Jadi memang Mas Ginting ini spesialis tendangan kiri dan terbukti kemarin saat final lawannya tidak bisa mengantisipasi tendangan kiri dan akhirnya dia kalah poin. Nah dari situ lawannya mulai panik dan akhirnya malah membuat kesalahan sendiri,” paparnya.
Kaprodi Pendidikan Jasmani itu berharap, dengan prestasi tersebut dapat semakin yakin bahwa UMS itu tidak main-main dalam pembinaan prestasi.
“Kita bisa membuktikan bahwa UMS bisa bersaing di kancah nasional sampai internasional,” tegasnya.[]