BEASISWA KAMPUS | Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT) Puslapdik Kemendikbudristek Ratna Prabandari menyampaikan bahwa keterlibatan pihak swasta untuk menyediakan program beasiswa dapat ikut mempercepat pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
“Ke depan, saya berharap peningkatan kompetensi pendidikan, baik formal maupun informal, tidak hanya mengandalkan APBN atau pemerintah, tetapi juga melibatkan institusi lain, termasuk perusahaan, untuk bersama-sama mempercepat pengembangan SDM unggul di Indonesia,” kata Ratna dalam acara penyerahan beasiswa Eramet di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan, baik secara formal maupun informal, masih menjadi tantangan di Indonesia. Pemenuhan SDM sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, menurut dia, masih jauh dari target yang dicita-citakan.
Pemberian beasiswa untuk mahasiswa menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi SDM. Namun, ujar Ratna, masih diperlukan peran institusi lain di luar pemerintah untuk dapat mengakselerasi pemenuhan kebutuhan SDM di Indonesia.
“Pemenuhan SDM Indonesia yang paling prioritas untuk saat ini yaitu untuk bidang pendidikan dan kesehatan dengan mencetak tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan tenaga kesehatan baru. Meski tiga SDM ini menjadi prioritas, bukan berarti bidang-bidang lain tidak memiliki peranan yang penting,” katanya.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Tim Kerja Beasiswa Pendidikan Tinggi Puslapdik Kemendikbudristek Septian Prima Diassari menyampaikan bahwa kementerian juga memiliki fokus untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi. Oleh sebab itu, pemberian beasiswa bagi mahasiswa memiliki peranan penting untuk menggenjot APK pendidikan tinggi.
Pada Rabu (20/11), perusahaan tambang dan metalurgi asal Prancis Eramet secara resmi menyalurkan beasiswa kepada para mahasiswa terpilih yang berasal dari wilayah Indonesia timur antara lain Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi. Penyaluran beasiswa ini diadakan melalui kerja sama dengan Kitong Bisa Foundation Indonesia (KBF Indonesia).
Puslapdik Kemendikbudristek turut mengapresiasi adanya program beasiswa ini untuk mendukung pengurangan kesenjangan akses pendidikan. Kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah dinilai sangat dibutuhkan untuk meningkatkan APK pendidikan tinggi di Indonesia.
Adapun pemerintah Indonesia telah menyediakan sejumlah skema beasiswa di berbagai jenjang pendidikan. Beberapa contoh beasiswa yang disalurkan melalui Puslapdik antara lain Program Indonesia Pintar (PIP), Afirmasi Pendidikan Menengah, Afirmasi Pendidikan Tinggi, hingga Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Puslapdik juga menghadirkan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) melalui kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
“Eramet memberikan bantuan beasiswa, dari sisi Indonesia, ini menjadi bantuan untuk meningkatkan APK dari pendidikan tinggi. Sehingga itu menjadi kerja sama yang bagus dengan swasta,” kata Septian.[]