BEASISWA KAMPUS | Universitas Islam As Syafiiyah (UIA) mewisuda 570 wisudawan proram Doktor, Magister, Sarjana dan Diploma, tahun akademik 2024/2025, di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu 20 November 2024. Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam As Syafiiyah (YAPTA), Prof. DR. H. Dailami Firdaus SH, LLM, MBA mengatakan pihaknya akan mendirikan Halal Center.
“Selain halal center, UIA juga akan membangun rumah sakit. Tanahnya sudah ada tinggal pembangunannya saja,” ujar Dailami di depan hadirin, di Jakarta, Rabu (20/11).
Pembangunan halal center dan rumah sakit, menurut Dailami, merupakan pengembangan kampus ke depan guna merespon kebutuhan umat. Dengan dibangunnya rumah sakit, maka para mahasiswa F.Kes UIA dapat praktek dan mengabdi di sana.
Prosesi wisuda dipimpin langsung oleh Rektor UIA Prof. DR H Masduki Ahmad SH, MM. Masduki mengatakan proses wisuda ini bukanlah akhir dari masa belajar para lulusan, tetapi awal pembelajaran hidup yang sesungguhnya.
“Dalam dunia yang cepat berubah, dunia yang penuh dengan ketidakpastian, untuk bisa bertahan, para lulusan dituntut melakukan antisipasi dengan cepat. Caranya adalah dengan membuka jaringan yang luas. membangun kerjasama untuk mengembangkan diri,” tutur Masduki.
Inovasi dan kolaborasi, lanjut Masduki, adalah kunci menuju masa depan. Maka dia berharap para lulusan yang diwisuda membangun kolaborasi dan terus berinovasi untuk membangun bangsa dan Negara.
Dengan mengutip amanat rektor sebelumnya, alm. DR. Tutty Alawiyah MA, yang juga Ibunda Prof. Dailami, Masduki mengatakan, pembangunan bangsa harus didahului dengan pembangunan karakter. Maka UIA adalah tempat pas untuk membangun karakter tersebut karena di sini tempat berpadunya ilmu dan agama.
Orasi ilmiah diberikan oleh Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, dengan mengambil tema green democracy atau demokrasi hijau. Demokrasi Hijau itu telah dicetak dalam bentuk buku. Inti dari orasinya adalah bagaimana membangun demokrasi yang berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan.
Sultan yang merupakan senator asal Bengkulu itu, dalam paparannya mengaku, telah beberapa kali bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk mensosialisasikan demokrasi hijau. Salah satu inti yang menjadi topik diskusinya adalah mahalnya ongkos demokrasi di Indonesia sehingga memunculkan politik uang.
“Ini yang akan kita pikirkan ke depan. Bagaimana agar demokrasi itu lebih ramah dan murah. Nah para lulusan UIA dapat mengambil peran di situ, ” ujarnya.
Hadir dalam prosesi wisuda tersebut Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hasan, yang ternyata puteri Haikal termasuk satu diantara 570 orang yang diwisuda.
TOkoh lain yang datang adalah Duta Besar Maroko untuk Indonesia, Duta Besar Sudan, Utusan Khusus UIA untuk Afrika Selatan, dan Perwakilan Dubes Mesir.
Sementara dari dalam negeri hadir Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Sultan Bachtiar Najamudin. Sultan memberikan orasi ilmiah dengan tema Green Democracy. Selain Sultan, wakil ketua DPD Papua Barat, Kalimantan Tengah, juga hadir.
Tokoh terkenal lain mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Benacana ( BNPT) Komjen purn. Boy Rafli Amar, anggota DPR RI fraksi PKS Mardani Ali Sera dan ketua Persatuan Seniman Komedi Indonesia – PASKI, Jarwo Kwat.
Banyaknya tokoh penting dan tekenal yang hadir menunjukkan ketokohan Ketua Yayasan Perguruan Islam As Syafiiyah (YAPTA), Prof. DR. H. Dailami Firdaus SH, LLM, MBA yang mempunyai pergaulan luas dengan berbagai kalangan. Tidak terkecuali dengan komunitas pelawak. Diketahui, saat ini Prof. Dailami menjadi senator RI daerah Perwakilan Jakarta, untuk ketiga kalinya. Ia duduk sebagai Wakil Komite III.[]